Renovasi gedung DPRD DKI yg memakan anggaran puluhan miliar di thn biaya 2014 & 2015 lolos audit Tubuh Pemeriksa Keuangan (Bapak) Republik Indonesia. Indikasi adanya penyalahgunaan biaya menguat dikarenakan terlihatnya sekian banyak sarana gedung yg bobrok.
Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengaku telah menemukan info berkenaan dana renovasi gedung senilai dari Rp 50 miliar pada thn 2014 & Rupiah 28 miliar pada th 2015 yg lolos dari sensor BPK.
BACA JUGA : http://khofifahraisya.blogspot.co.id/2016/08/sri-mulyani-perlihatkan-kepublik-tidak.html
“Audit yg dilakukan BPK memang tak terdapat proyek renovasi gedung & fasilitas lain di DPRD DKI lantaran system acak. Menjadi tak menutup mungkin saja proyek tersebut memang lah lolos. Maka amat rentan dgn penyimpangan anggaran,” ujar Uchok.Dgn lolosnya proyek tersebut dari pemeriksaan, pemakaian dana renovasi gedung DPRD DKI jadi rentan pada penyelewengan. Lebih-lebih dari kasat mata, beraneka sarana seperti toilet, plafon & lainnya disaat ini telah sangat banyak yg rusak. Sampai pada hasilnya ada salah satu pengunjung Gedung Wakil Rakyat itu mengeluhkan mutu toilet dgn menyatakan “toilet serupa terminal
Penyelewengan anggaran ini apabila dijumlahkan bisa kian luar biasa dgn renovasi ruangan Paripurna DPRD DKI yg menghabiskan biaya sebesar Rp18,92 miliar. Sesudah melewati proses lelang, PT Rimbun Sekawan Utama tampil juga sebagai pemenang, dgn harga Rp16,8 miliar, dgn kode Rek. 5.2.2.20.26.001 & SPK no. 08/S.P3/Setwan/VIII/2011. Selanjutnya utk pemasangan monitor digital ditaksir Rp4,1 miliar & instalasi listrik senilai Rp2,4 miliar.
“Memang buat proyek ini amat menakjubkan nilainya. Sebab dgn uang yg demikian besar, masyarakatpun dapat melihat mutu dari pembuatan renovasi itu. Patut atau tidak uang se besar itu digelontorkan,” jelasnya.
Sementara itu, Sabam Marpaung, staf Dinas Perumahan & Gedung Pemerintah DKI yg ketika itu menjabat yang merupakan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) proyek tersebut mengakui proyek renovasi tak diaudit BPK.
“Saat itu kami telah meminta utk BPK mengaudit tetapi dikarenakan system sampling & keterbatasan saat hasilnya proyek ini tak diaudit BPK,” jelas Sabam.
Demikianlah kabar ” Toilet DPRD 78 Miliar Lolos, Bukti Bobroknya Audit BPK Republik Indonesia! ” mudah-mudahan dapat berguna & menambah wawasan bagi pembaca, & janganlah lupa utk membagikanya.
Sumber : http://www.hotbanget.id/2016/08/toilet-dprd-78-miliar-lolos-bukti.html
0 Komentar untuk "LUAR BIASA!!! TOILET DPRD 78 Miliar Lolos dari Audit BPK RI, Ada apa dengan Lembaga ini.....??? (ini Selengkapnya)"