IBADAH

BERBAGI BERITA IBADAH

SUBHANALLAH !!!! KISAH NYATA...INILAH YANG KITA LIHAT JIKA KITA MATI. KESAKSIAN ASLINA. SEMOGA MENJADIKAN IMAN KITA SEMAKIN KUAT. AMIN... MARI BERBAGI.


Kematian yaitu satu kepastian untuk semua umat manusia, tidak peduli kaya, miskin semuanya bakal alami ini, Tetapi seberapa kesiapan kita dalam hadapi ini. Tidak ada yang dapat melawan atau menampik kehadiran sang malaikat maut bila telah tiba pada waktunya. 

Tersebut satu Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ ‘Beliau melihat Orang Disiksa serta Menginginkan Kembali pada Dunia’. 

Walaupun pengalaman mati suri seperti yang dihadapi Aslina, sudah juga dirasa beberapa orang. Seseorang peneliti serta mencapai gelar doktor filsafat dari Kampus Virginia Dr Raymond A Moody pernah mempelajari fenomena ini. Serta akhirnya orang mati suri rata-rata mempunyai pengalaman yang nyaris sama, Yakni dia bakal masuk lorong saat serta menginginkan dikembalikan ke dunia. 

Catatan ini dilengkapi juga dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menerangkan orang yang mati itu menginginkan dikembalikan ke dunia, dan penelusuran lewat internet mengenai Dr Raymond. Untuk pembaca yang menginginkan tahu tentang Dr Raymond bisa buka website www. lifeafterlife. com serta hasil riset Raymond mengenai mati suri bisa di baca di buku Life After Life. 

KISAH YANG MENGGUGAH HATI 

Aslina yaitu warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lantas. Gadis berumur sekitaran 25 th. itu memberi kesaksian waktu nyawanya dicabut serta apa yang disaksikan ruhnya waktu mati suri. 

Sebelumnya Aslina berikan kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberi penjelasan pembuka. Aslina datang dari keluarga sederhana, ia sudah yatim. Mulai sejak kecil cobaan sudah datang pada dianya. Pada usia tujuh th. badannya terbakar api hingga mesti melakukan 2 x operasi. Mendekati umur SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menanggung derita sepanjang tiga th.. Pada usia 20 th. ia terserang gondok (hipertiroid). 

Gondok itu mengakibatkan sebagian rusaknya pada jantung serta matanya. Lantaran penyakit gondok itu jadi Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina melakukan check-up atas gondoknya di Tempat tinggal Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil kontrol menyebutkan penyakitnya di ambang batas hingga belum dapat dioperasi. 

“Kalau dioperasi jadi bakal berlangsung pendarahan, ” terang Rustam. Oleh karenanya Aslina cuma di beri obat. Tetapi keadaannya tetaplah lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, serta sangat terpaksa pamannya membawa Aslina kembali pada Mahkota sekitaran jam 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), waktu itu detak jantungnya serta napasnya sesak. Lantas ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruangan perawatan. “Aslina seperti orang ombak (kejang-kejang). Lantas saya sampaikan kalimat thoyyibah serta syahadat. Kemudian dalam pandangan saya Aslina hembuskan nafas terakhir, ” katanya. Selesai Rustam berikan pengantar, lantas Aslina memberikan kesaksiaanya.

“Mati yaitu tentu. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur, ” demikian ia memulai kesaksiaanya sesudah memohon semua hadirin yang penuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru itu membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa ia juga memberikan nasehat jamaah untuk memantapkan iman, amal serta ketakwaan sebelumnya mati datang. “Saya sudah rasakan mati, ” tutur anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. “Sungguh, ” lanjutya, “terlalu sakit mati itu. ” 

Dikisahkan, rasa sakit saat nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan juga lebih sakit lagi. “Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya, ” imbuhnya. Di waktu itu ia pernah di ajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. “Saat di ujung napas, saya berzikir, ” katanya. “sungguh sakitnya, Pak, Bu, ” ulangnya dihadapan kian lebih 300 alumni ESQ Pekanbaru. 

Disibakkan, saat ruhnya sudah tercabut dari jasad, ia melihat di sekitarnya ada dokter, pamannya serta ia juga lihat jasadnya yang terbujur. Kemudian datang dua malaikat serba putih mengatakan Assalaimualaikum pada ruh Aslina. “Malaikat itu besar, bila memanggil, jantung rasa-rasanya ingin copot, gemetar, ” tutur Aslina mencerita pengalaman matinya. Lantas malaikat itu ajukan pertanyaan : “Siapa Tuhanmu, apa agamamu, di mana kiblatmu serta siapa nama orangtuamu. ” 
Ruh Aslina menjawab semuanya pertanyaan itu dengan lancar. Lantas ia dibawa ke alam barzah. “Tak ada rekan terkecuali amal, ” lebih Aslina yang Ahad malam itu kenakan pakaian serba hijau. 

Seperti pernyataan pamannya, Aslina bukanlah seseorang pendakwah, namun malam itu ia tampak memberi kesaksian seperti seseorang muballighah. Di alam barzah ia lihat seorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis, tubuh berbulu serta keluarkan bau busuk. Mungkin saja sosok tersebut yaitu amal jelek dari orang itu. 

Aslina meneruskan. “Bapak, Ibu, ingatlah mati, ” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat serta beramal sebelumnya ajal menjemput. Di alam barzah, ia meneruskan kesaksiannya, ruh Aslina di pimpin oleh dua orang malaikat. Waktu itu ia menginginkan sekali bersua dengan ayahnya. Lantas ia memanggil malaikat itu dengan “Ayah”. 

“Wahai bapak dapatkah saya berjumpa dengan bapak saya? ” tanyanya. Lantas nampaklah satu sosok. Ruh Aslina tidak mengetahui sosok yang berumur pada 17-20 th. itu. Sebab ayahnya wafat waktu berumur 65 th.. Nyatanya memanglah benar, sosok muda itu yaitu ayahnya. Ruh Aslina mengatakan salam ke ayahnya serta berkata : “Wahai bapak, janji saya sudah tiba. ” Mendengar itu bapak saya saya menangis. Lantas ayahnya berkata pada Aslina, “Pulanglah ke tempat tinggal, kasihan adik-adikmu. ” Ruh Aslina juga menjawab, “Saya tidak dapat pulang, lantaran janji sudah tiba. ” 
Selesai bercerita dialog itu, Aslina mengingatkan kembali pada hadirin kalau alam barzah serta akhirat itu betul-betul ada. “Alam barzah, akhirat, surga serta neraka itu benar ada. Akhirat yaitu abadi, ” katanya bak seseorang pendakwah. 

Sesudah dialog pada ruh Aslina serta ayahnya, ayahnya itu menunduk. Lantas dua malaikat memimpinnya kembali, ia berjumpa dengan wanita yang beramal shaleh yang mukanya bersinar serta wangi. Lantas ruh Aslina dibawa kursi yang empuk serta didudukkan di kursi itu, disampingnya ada seseorang wanita yang tutup aurat, berwajah cantik. Ruh Aslina ajukan pertanyaan pada wanita itu. “Siapa anda? ” Lantas wanita itu menjawab, “Akulah (amal) anda. ” 

Setelah itu ia dibawa berbarengan dua malaikat serta amalnya jalan menelurusi lorong saat lihat penderitaan manusia yang disiksa. Disana ia lihat seseorang lelaki yang menanggung besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, bajunya koyak-koyak serta baunya menjijikkan. Ruh Aslina ajukan pertanyaan pada amalnya, “Siapa manusia ini? ” Amal Aslina menjawab orang itu saat hidupnya sukai membunuh orang. 

Lantas diliatnya orang yang yang kulit serta dagingnya terlepas. Ruh Aslina ajukan pertanyaan lagi ke amalnya mengenai orang itu. Amalnya menyampaikan kalau manusia itu tak pernah shalat. Setelah itu terlihat juga oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke badannya. Nyatanya orang itu yaitu manusia yang sukai berzina. Terlihat juga orang sama-sama bunuh, manusia itu saat hidup sukai berkelahi serta meneror orang lain. 
Diliatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, tiap-tiap tusukan ada 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lantas berlumuran darah, orang itu menjerit serta tak ada yang menolongnya. Ruh Aslina ajukan pertanyaan pada amalnya. Serta dijawab orang itu yaitu orang juga sukai membunuh. Ada juga orang yang dihempaskan ke tanah lantas dibunuh. Orang itu yaitu anak yang durhaka serta tidak ingin pelihara orang tuanya saat didunia. 

Perjalanan menelusuri lorong saat selalu berlanjut. Sampailah ruh Aslina pada malam yang gelap, kelam serta begitu pekat hingga dua malaikat serta amalnya yang ada disisinya tidak terlihat. Mendadak nampak nada orang mengucap : Subnallah, Alhamdulillah serta Allahu Akbar. Mendadak ada yang mengalungkan suatu hal di lehernya. Kalungan itu nyatanya tasbih yang mempunyai biji 99 butir. 
Perjalanan berlanjut. Ia terlihat tepak tembaga yang sisi-sisinya keluarkan sinar, di belakang tepak itu ada gambar kakbah. Didalam tepak ada batangan emas. Ruh Aslina ajukan pertanyaan pada amalnya mengenai tepak itu. Amalnya menjawab tepak itu yaitu husnul khatimah. (Husnul khatimah dengan cara literlek bermakna akhir yang baik, yaitu kondisi di mana manusia pada akhir hayatnya dalam kondisi berbuat baik 

Setelah itu ruh Aslina dengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia juga menyampaikan pada amalnya, “Saya ingin shalat. ” Lantas dua malaikat yang memimpinnya melepas tangan ruh Aslina. “Saya juga bertayamum, saya shalat seperti beberapa orang didunia shalat, ” ungkap Aslina. Setelah itu ia kembali di pimpin untuk lihat Masjid Nabawi. Lantas dipertunjukkan juga pada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam itu batangan-batangan emas didalam tepak ”husnul khatimah” itu keluarkan sinar jelas. Selanjutnya ia lihat sinar seperti matahari namun agak kecil. Sinar itu juga bicara pada ruh Aslina. “Tolong kau berikan pada umat, untuk bersujud dihadapan Allah. ” 


Setelah itu ruh Aslina melihat miliaran manusia dari beragam era berkumpul di satu lapangan yang begitu luas. Ruh Aslina cuma berjarak sekitaran lima mtr. dari himpunan manusia itu. Himpunan manusia itu berkata. “Cepatlah kiamat, saya tidak tahan lagi disini Ya Allah. ” Manusia-manusia itu juga memohon. “Tolong kembalikan saya ke dunia, saya ingin beramal. ” 

Demikianlah diantara narasi Aslina pada apa yang diliat ruhnya waktu ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia selalu mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat serta beramal shaleh dan tak tidak mematuhi ketentuan Allah. Sesudah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang sudah memperoleh lisensi dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekalian penemu cara Pelatihan ESQ) menerangkan kalau fenomena mati suri serta apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah di teliti ilmuan Barat. Legisan menyampaikan juga, mungkin saja diantara alumni ESQ yang ada pada Ahad (24/9) malam itu ada yg tidak yakin atau sangsi pada kesaksian Aslina. Namun yang pasti, lanjutnya, rata-rata orang yang mati suri rasakan serta lihat hal yang nyaris sama. 
KENAPA ADA MATI SURI 

“Apa yang di sampaikan Aslina, mungkin saja bukti yang diperlihatkan Allah pada kita semuanya, ” katanya. 
Legisan menerangkan riset oleh Dr Raymond A Moody Jr mengenai mati suri. Raymond menyampaikan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong saat, disana ia lihat rekaman semua apa yang sudah ia kerjakan sepanjang hidupnya. Serta di akhir pernyataan orang mati suri itu berkata : “Dan saya menginginkan supaya saya bisa kembali serta membatalkan semua. ” Menyikapi kesaksian Aslina yang lihat beberapa orang berteriak menginginkan dikembalikan ke dunia serta menginginkan beramal dan riset Raymond yang mengatakan, “aku menginginkan supaya saya bisa kembali serta membatalkan semua, ” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100 : 

“Hingga jika datang kematian pada seorang dari mereka, dia berkata : ’Ya, Tuhanku kembalikanlah saya (ke dunia). ’ (99). Supaya saya berbuat amal yang saleh pada yang sudah saya tinggalkan. Sekali-kali tak. Sebenarnya itu yaitu pengucapan yang disampaikannya saja. Serta dihadapan mereka ada dinding hingga hari mereka dibangkitkan. (100). ” 

Sebagai penguat dalil supaya manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39 : 

“Dan kembalilah anda pada Tuhan-Mu, serta berserah dirilah kepada-Nya sebelumnya datang azab padamu lalu anda tidak bisa ditolong (lagi). ” 

Selesai pertemuan alumni itu, Aslina memohon saran dari Legisan. Intruktur ESQ itu merekomendasikan supaya Aslina senatiasa berdakwah serta mengemukakan kesaksiaannya waktu mati suri pada orang-orang supaya mereka bertaubat serta selalu mentaati perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya. Sesudah acara, banyak diantara alumni yang bersimpati serta menginginkan menolong penyembuhan sakit gondoknya. Beberapa hadirinpun menyempat diri untuk berfoto berbarengan Aslina. Mudah-mudahan pembaca bisa mengambil pelajaran dari kesaksiaan itu. 
“Wahai semua sahabatku yang mujur serta memiliki kesempatan membaca catatan ini, sebaiknya anda sehalian ingat bakal kematianmu (sendiri). Tahu kematian yaitu seseuatu yang begitu bijak serta begitu banyak faidahnya untuk tahu seberapa muliakah kita hidup didunia ini. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam QS. As-Sajdah (11), ’ 

 " Katakanlah : “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu bakal mematikan anda ; lalu cuma pada Tuhanmulah anda bakal dikembalikan. ”’ Jadi, jangan sampai bersombong diri diantara kalian, lantaran apa yang ada didalam diri kita yaitu utang dari Allah. Kecantikanmu (begitu juga ketampananmu) bakal beralih jadi suatu hal yang busuk serta kepandaianmu hanya hanya satu nikmat yang sesaat (serta bakal hilang). ” 

Wallohua'lam Bisawab..
SUMBER : http://www.duniaartikel16.net/2016/01/ini-yang-kita-lihat-jika-kita-mati.html
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "SUBHANALLAH !!!! KISAH NYATA...INILAH YANG KITA LIHAT JIKA KITA MATI. KESAKSIAN ASLINA. SEMOGA MENJADIKAN IMAN KITA SEMAKIN KUAT. AMIN... MARI BERBAGI."