IBADAH

BERBAGI BERITA IBADAH

RASIONAL UNSUR BENAR DALAM MENGUJI ISLAM, APAKAH ADA DALAM AJARAN ISLAM???? INI ULASANNYA.



(Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang)

Ibadah.com. Al-Quraanul Karim sebagai suatu mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW,amat dicintai oleh kaum muslim, karena fashahah serta balaghahnya dan sebagai sumber kebahagian hidup didunia dan di akherat. Hal ini terbukti dengan perhatian yang amat besar terhadap pemeliharaannya semenjak turunnya dimasa Rasulullah sampai kepada tersusunnya sebagai suatu mushaf dimasa Usman bin Affan, kemudian sesudah Usman, mereka memperbaiki tulisannya dan menambah harakat dan titik pada huruf-hurufnya, agar supaya mudah dibaca oleh Umat Islam yang belum mengerti bahasa Arab.

Pemikiran rasional dipengaruhi oleh tingginya kedudukan akal seperti terdapat dalam al-Qur'an dan hadits. Dalam artian manusia mempunyai kelebihan dan akal mempunyai kedudukan tinggi dalam memahami ajaran-ajaran al-Qur'an dan hadits. Sejak abad kesembilan belas tumbuh kembali di dunia Islam pemikiran rasional dengan perhatian pada filsafat, sains, dan teknologi. Dan di abad kedua puluh perkembangan itu lebih maju lagi, yaitu dengan lahirnya interpretasi rasional baru atas al-Qur'an dan hadits. Dengan kata lain dalam pemikiran rasional diusahakan pemahaman ayat al-Qur'an dan hadits, sehingga sesuai dengan pendapat akal dengan syarat tidak bertentangan dengan ajaran yang absolut (mutlak). Nabi Saw juga mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap rasional, memakai akal, bukan dengan soal-soal duniawi saja bahkan dalam soal keyakinan keagamaan. Dalam al-Qur'an diperingatkan kepada kita semua untuk meneliti alam sekitar dengan perantara akal yang diberikan oleh Tuhan.

Secara etimologis Islam berasal dari kata “aslama” yang berarti menyerahkan diri. Islam mengandung tiga dimensi dasar yang saling berkaitan yaitu iman, Islam dan ihsan. Para ulama merumuskan tentang pengertian Islam sebagai lima rukun Islam yang meliputi syahadat, shalat, puasa, zakat dan melaksanakan ibadah haji. Dalam pengertian umum, Islam dipandang sebagai nama sebuah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Agama disini dapat dipahami sebagai jalan kepatuhan yang benar (the true path of obedience). Dalam hal ini Islam rasional secara etimologis terdiri dari dua suku kata yaitu Islam dan rasional, yang masing-masing mempunyai arti tersendiri.

Kata rasional berasal dari kata rasio yang berarti akal/nalar. Sedangkan kata rasional mempunyai definisi masuk akal, sesuai nalar dan pikiran sehat. Dalam al-Qur'an kata rasional/berpikir diungkapkan dalam berbagai kata. Yang termasyhur, sebagaimana diketahui adalah kata ya’qilu (memakai akal) terdapat pada 48 ayat dalam berbagai bentuk katanya. Al aql dalam bahasa Indonesia menjadi akal. Nazhara (berpikir) terdapat dalam 30 ayat, dalam bahasa indonesia menjadi nalar dan penalaran. Tafakkara (berpikir) terkandung dalam 19 ayat. Perbuatan berpikir dapat diungkapkan dengan  kata fahima, dalam bahasa Indonesia menjadi faham. Fahiqa terdapat dalam 16 ayat, menggambarkan perbuatan berfikir. Tadzakkara (memperhatikan, mempelajari) terdapat dalam 40 ayat, dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai mudzakarah yang mempunyai arti bertukar pikiran, dan kata tadabbara juga mengandung arti berpikir. Jadi Islam rasional secara terminologis adalah Islam, dimana manusia punya kebebasan-kebebasan akal pikirannya mempunyai kedudukan tinggi dalam memahami ajaran-ajaran al-Qur'an dan hadits.

Ada beberapa contoh dalam Al-Quran yang berbicara tentang RASIONAL, Surat Al-Mujaadalah ayat 11.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Alloh akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al Mujadalah 11)

Az Zumar ayat 9
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ (٩)
Artinya : Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat  yang dapat menerima pelajaran.
Firman Allah Surat Al ‘Alaq ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥) 
Artinya : “ Bacalah dengan nama Tuhanmu, Yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu amat Mulia. Yang telah mengajar dengan pena. Dia telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.”

Baca Juga :http://khofifahraisya.blogspot.co.id/2016/06/bagaimana-kita-mengetahuai-islam-itu.html

Semoga artikel ini bermanfaat.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "RASIONAL UNSUR BENAR DALAM MENGUJI ISLAM, APAKAH ADA DALAM AJARAN ISLAM???? INI ULASANNYA."