IBADAH

BERBAGI BERITA IBADAH

MUKIDI LAGIII............ MUKIDI LAGIIIII...............

Mukidi mendadak menjadi artis yg kisah humornya dikutip di mana-mana. Entah siapa yg menciptakan ceritanya, yg kadang ditulis dalam bahasa Indonesia, kadang Jawa.

Tokoh Mukidi pun tak demikian terang, kadang beliau orang Jakarta, kadang orang Jawa, kadang Madura. Beliau kadang digambarkan tetap duduk di bangku sekolah dasar, kadang telah dewasa, kadang telah kakek-kakek.


Blog Ceritamukidi posting begini : "Mukidi berasal dari Cilacap. tipikal orang yg biasa saja, tak terlampaui alim, enteng akrab bersama siapa saja. Miliki karier tetapi kadang-kadang dapat jadi apa saja. Istrinya Markonah, serta miliki karier tetapi tak terlampaui special. Anak mereka 2 orang, Mukirin yg telah remaja & Mukiran yg masihlah duduk di bangku SD. Sahabatnya ialah Wakijan."

Melahorkan
Mukidi sedang duduk di bangku, menunggu kelahiran anaknya di rumah sakit. Seorang pria mondar~mandir gelisah di depannya. Tiba~tiba “oek… oek…” terdengar tangisan bayi. “Alhamdulillah,” Mukidi bersyukur, sementara pria tadi menghambur ke ruang bersalin, tapi keluar lagi di atas kursi roda: “kenapa bapak itu sus?”/”Istrinya mau melahirkan, tapi waktu berangkat kemari tadi, istrinya ketinggalan di rumah..”

Senapan apa beruang
Mukidi yang baru pertamakali mengajak anaknya berburu, mengajari anaknya cara menggunakan senapan

Mukidi       : Pokoknya nak, kalau ada binatang buas mendekat, kamu bidik tepat di kepalanya, tarik                        pelatuknya, lalu dor! Jelas?
Mukiran     : Boleh tanya gak pak?
Mukidi       : Apa sayang?
Mukiran     : Kalau bapak diterkam beruang, aku pulang sama siapa?

Kepala Mukidi
Wakijan bezoek Mukidi di rumahsakit:
Wakijan  : "Kepalamu kenapa Di?"
Mukidi   : "Dokter baru keluarin proyektil peluru dari kepala gw Jan
Wakijan  : "Apa yang terjadi?
Mukidi   : "Semalem, seekor tikus masuk kamar gw. Bini gw ambil senapan angin, lalu dor! Kena                         kepala gw
Wakijan  : "Emangnya Markonah gak bisa bedain kepala tikus sama kepala suaminya?

Baca Juga : Mukidi 1. lucu sekali...stres hilang.


MUKIDI LIBURAN KE SINGAPURA
Mukidi sedang ketiban rejeki dapat bonus jalan-jalan ke Singapura dan menginap di hotel bintang 5.
Saat menikmati tontonan TV di kamar, dia melihat ada tikus lewat. Wah hotel mewah kok ada tikusnya? Pikir Mukidi.Dia mau complain tapi nggak tau cara ngomongnya dalam bahasa Inggris. Akhirnya dia nekad menelpon resepsionis, begini:
Mukidi: "You know Tom and Jerry?"
Resepsionis: "Yes I know, why sir?"
Mukidi: "Jerry is here..!!!!"

MIE KARE
Mukidi : "Onok indomie Mak??"
Mak'e : " Onok..."
Mukidi : " Roso kare pitik piroan??"
Mak'e : "2000"
Mukidi : "Roso kaldu pitik??"
Mak'e : "Podo wae, 2000"
Mukidi : Sing rego 500 onok gak mak??
Mak'e : "Onok"
Mukidi : " Roso opo mak??"
Mak'e : "Roso TELEK PITIK...!!

MUKIDI TERBURU-BURU...
Mukidi berangkat kerja TERBURU-BURU, oleh isterinya diperingatkan agar tidak melupakan sesuatu...Pak, kok buru-buru sekali...minum kopinya dulu!
Buru-buru Ma...minum kopinya nanti saja...Di kantor sdh ada...
Pak, koran paginya gak dibawa...
Tidak usah Ma...di Kantor juga ada...
Ya sdh deh, kalau gitu cium Mama aja dulu...
Tidak usah Ma...dikantor juga ada...
gubrak...petok...plakkkk...

Cerita Mukidi Tepuk Pantat Istri Bos
Seorang bos yang sering bertengkar dengan istrinya merasa bingung kenapa sang istri selalu saja marah-marah melulu. DIbaikin salah, dibecandain emosi, dijutekin apalagi, makin sewot. Sebaliknya dia melihat sopirnya, bernama Mukidi, sepertinya akur dan mesra sama istrinya.
Sekali waktu dia curhat pada sopirnya si Mukidi. 
Bos : "Mukidi, kamu kelihatannya akur sekali sama istri kamu. Gak seperti saya, berantemn melulu. Kamu pasti dengar kan tadi dia marah-marah gak karuan. Apa sih rahasianya kamu bisa akur begitu ?"
Mukidi : "Biasa saja bos, yang penting sering ngobrol mesra - mesra san sering membuat kejutan-kejutan kecil."
Bos : "Kejutan apa misalnya Mukidi ?"
Mukidi : "Ya seperti misalnya tiba-tiba waktu pulang kita tepuk pantatnya dari belakang diam-diam, begitu nengok kita peluk deh"
Bos nya diam. Dia berpikir benar juga yang dikatakan sopirnya. Sengaja sore itu dia pulang lebih cepat. Sampai di rumah dilihatnya sang istri sedang memasak di dapur. Diam - diam diapun menepuk pantat istrinya dari belakang seperti yang diajarkan Mukidi. Sang istri terkejut, tanpa menoleh dia berteriak "Mukidiiiiiiiiiiii... nakal kamu yahhh..."

Baca Juga : Mukidi 2..makin Heboh...

MUKIDI NENG NDESO
Bapak : "Le... Tulung Bapak tukokno minuman sing anyes ning warung yo..."
mukidi : "coca-cola opo seprit, pak?
Bapak : "Coca-cola wae..."
Mukidi : "sing kalengan opo botolan....?"
Bapak : " ooo... Pancen njaluk disawt asbat bocah iki !!! Wis tukokno banyu wae !!!"
Mukidi :  "Aqua opo banyu biasa?"
Bapak : "Aqua, !!!"
Mukidi : Panas opo sing anyep?"
Bapak : "Sapu ndi sapu..!!! Tak Gepuke ngase bocah iki !!!
Mukidi : "Sapu biting opo sapu duk??"
Bapak : Oalaah...kewan tenan kowe pancen'e!"(Karo dbalang sandal)
Mukidi : Wedus opo Kebo??"
Bapak : " Wedusss Goblokkk!!!
Mukidi : " Wedus Cempe opo Bandot??"
Bapak : "Setan Kowe!!!"
Mukidi : "Pocong opo Gendruwo??"
Bapak : " Mboh lah..., kono minggat wae lah !!!"
Mukidi : "Saiki opo sesuk??"
Bapak : Saiki... dodol...!
Mukidi : " Bapak melu opo ora???"
Bapak : " Asli... suwi-suwi tak pateni temenan bocah iki !!!"
Mukidi :" ditusuk nganggo peso opo ditembak nganggo bedil??"
Bapak : " Tak tembak !!!"
Mukidi : " Ndase opo wetenge ???"
Bapak'e skarat kejet-kejet langsung stroke stadium sewidak rolasss

BU MARKONAH
Cak Mukidi ke pasar, mau kulineran rujak cingur yang penjualnya ibu-ibu asal Madura bertubuh montok bernama Bu Markonah.
Buk, rujak satu, berapa?tanya Cak Mukidi.
sepoloh rebu...cak kata Markonah.
Selesai dibungkus, Cak Mukidi bayar dengan uang Rp 20.000.
Markonah bilang, "tangan saya lagi belepotan, kembaliannya ambil sendiri di sini ya, kata Markonah sambil menunjuk belahan dada atas. Tanpa ragu-ragu Cak Mukidi merogoh karena orang Madura memang biasa menaruh segala macem di sana pikirnya.
"Nggak ada.Bu". kata Cak Mukidi.
Buk Markonah kasih instruksi Lebih dalam lagi, terus, terus. Ke kanan, ke kiri
Cak Mukdi : Nggak ada Buk.
"Ya sudah",kata Buk Markonah
"Lah terus mana kembalian saya????" tanya Cak Mukidi bingung.
Buk Markonah dengan enteng berkata "Ongkos rogoh-rogoh sepoloh rebu Cak, sampeyan kira goh-rogoh sepoloh rebu nang njero kutang ku gratis".
Mukidi hanya garuk-garuk kepala sambil nyengir mendengar Bu Markonah
 EFEK KOSMETIK
Menjelang Idul Fitri Markonah tertarik membeli kosmetik mahal asli Paris bukan beli dari MLM seperti teman-temannya. Kosmetik ajaib yang lebih mahal dari Bobbi Brown, Stila, dan Mac menurut sales girlnya memberi garansi, pemakainya akan tampil jauh lebih muda dari usianya.Setelah berjam-jam duduk di depan meja rias, mengoleskan kosmetik  ajaibnya, dia bertanya kepada Mukidi, sang suami.
"Mas, sejujurnya berapa tahun kira-kira usiaku sekarang?"
Mukidi memandang lekat-lekat istrinya tercinta.
"Kalau dilihat dari kulitmu, usiamu 20 tahun; rambutmu ...em .. 15 tahun, penampilanmu  25 tahun"
"Ah mas Mukidi pasti cuman menggoda", Markonah tersipu manja.
"Tunggu dulu sayang, saya ambil kalkulator.. saya jumlahkan dulu ya....


Mealstone
Seorang pria sok akrab tiba-tiba mendekatiMukidi sambil mengulurkan tangan.
"Loh, kamu kan; aduuuuh sudah berapa tahun gak ketemu ya?Mukidi. Mukidi menjawab lalu menerima uluran tangan pria misterius tadi sambil berpikir keras.Ya ya Mukidi aduuuh masa lupa sih? Sungib Sungib teman SMP, masih ingat Tasripin, Kamid, Wartam, Mukidi masih bingung tapi asal mengangguk gak apalah pikirnya, sambil mengingat-ingat nama-nama aneh itu.
"Wah, sudah hampir Maghrib nih, kita buka bersama yuk? ajak teman barunya itu". Aku eh sebetulnya mau buru-buru pulang". Mukidi pura-pura menolak.  "Ayolah sekalian bernostalgia". Mukidi yang lagi ikut aja ke warung Padang, lagi pula sejak kasus daging sapi impor dia sudah tidak pernah makan dendeng balado. Setelah adzan berkumandang, mereka menikmati takjil gratis lalu apa saja yang di dekatnya, Mukidi tidak lupa pesan jus duren. Dia sudah lupa menanyakan jati diri temannya tadi.
"Ayo Di, sikat saja" Sungib juga tak kalah beringas mengambil lauk di hadapannya. Beberapa saat kemudian dia berhenti.
"Eh, ngomong-ngomong aku ke musala dulu ya, nanti gantian. Kamu terusin makan aja, habiskan jusmu. Mukidi mengangguk.
Sungib yang rupanya ahli ibadah itu rupanya lama juga di musala. Sudah lebih 30 menit. Mukidi sudah khawatir kehabisan waktu Maghrib.
"Uda", dia memanggil pelayan, "musalanya di sebelah mana?
Wah,gak ada mushola pak, adanya masjid 50m dari sini
Teman saya tadi mana?
Teman yang mana pak?
MUKIDI.................................bingung.


MENGOBATI ANJING
Jacobus meminta pak Mukidi untuk mengobati anjingnya yang sekarat. Pak Mukidi tersenyum dan mengiyakan. Mereka berdua menuju rumah Jacobus.Melihat anjing tsb sekarat, Mukidi yang asli Jawa itu menempelkan telapak tangannya ke jidat anjing dan 
berkata dlm bahasa Jawa,"Su, asu (njing, anjing), nek kowe arep mati, yo mati-ò (Kalau kamu mau mati, ya mati saja)".
"Nek arep urip, yo waras-ò (kalau mau hidup, sembuhlah)".
Jacobus yang tidak bisa bahasa Jawa berpikir Pak MUKIDI
menggunakan bahasa Latin.
Diam-diam Jacobus menghafalkan kata2 yg dia kira mantra / doa itu.
Setelah itu Pak Mukidi langsung pulang.
Beberapa hari kemudian, Jacobus lari2 ke rumah Pak mukidi bermaksud melaporkan kalau anjingnya sudah sembuh. Namun ternyata, Pak mukidi sedang sakit.
Jacobus terkejut, langsung menuju ke kamar Pak mukidi dan menempelkan telapak tangannya ke dahi Pak mukidi. Selanjutnya Jacobus membaca mantra, "Su, asu, nek kowe arep mati, yo mati o. Nek arep urip, yo waras
MUKIDI....MUKIDI.....

Baca Juga : Cerita dan gambar Lucu. Semoga Terhibur

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "MUKIDI LAGIII............ MUKIDI LAGIIIII..............."