IBADAH

BERBAGI BERITA IBADAH

HEBOH !!! BUKAN BOM ATOM YANG MEMAKSA JEPANG MENYERAH AKAN TETAPI....ULASAN AKEDEMISI KAMPUS CALIFORNIA.

Pemikiran bahwa bom atom penyebab Jepang menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945, sudah dicatat dalam buku histori di banyak negara. & sampai kini hal tersebut diyakini sbg satu-satunya fakta. Begitu pun yg diajarkan guru sejarah anda tatkala SD. 

Tetapi belum lama ini, sejarawan yg amat sangat dihormati dari Kampus California, Tsuyoshi Hasegawa, dalam tesisnya menyampaikan, bukan bom atom Hiroshima & Nagasaki yg memaksa Jepang menyerah, melainkan serangan mendadak Soviet-lah penyebabnya. 

Pada 6 Agustus, "cahaya seterang seribu matahari" dijatuhkan oleh pesawat Enola Gay di Hiroshima. Hasegawa dalam bukunya "Racing the Enemy" menyebut bahwa pemimpin Jepang tak gugup akan itu. Menurut Hasegawa, Jepang tak segera menyerah dikarenakan bom itu. Sebelum bom atom dijatuhkan, di awal Maret, Jumlahnya 330 pesawat pembom B-29 Fortres Amerika Serikat dikerahkan menghujani Tokyo & kota-kota Jepang lainnya dgn ribuan ton bom. Menewaskan sedikitnya 100.000 jiwa & jutaan orang kehilangan tempat tinggal. 


Korban yg diakibatkan bom tersebut dikatakan lebih besar daripada di Hiroshima. Bahkan, nyaris 60 kota di Jepang hancur sebelum Hiroshima di serang. Hasegawa menyampaikan, apabila Jepang tak menyerah karena Tokyo, maka mereka pun tidak mau menyerah karena Hiroshima. 

Militer Jepang terdiri dari para pejuang, yg tidak hanya terlatih pula dikenal patuh aturan, mempunyai tekad bertempur sampai mati. Jumlahnya korban tewas akibat bom Hiroshima, tak menciptakan gentar pemimpin Jepang. Kebenaran yg memperkuat tesis Hasegawa, yakni instruksi utk meruncingkan bambu, bersiap menghadapi serangan marinir AS di pantai. 

Menlu Jepang ketika itu, Shigenori Togo mengirim pesan ke Moskwa. Para pemimpin Jepang amat sadar dgn posisi sulit mereka, namun mereka tetap menginginkan pada Uni Soviet yg tetap bersikap netral di panggung Asia. Jepang bersedia menegosiasikan kesepakatan pertukaran wilayah di Asia dgn Stalin. 

Akan tetapi, Soviet akhirnya mengikuti kemauan AS, utk mendeklarasikan perang pada Jepang pada 8 Agustus 1945. Taktik Jepang pun runtuh seketika, sesudah serangan mendadak dilakukan Tentara Merah di Manchuria. Susah bagi Jepang mempertahankan system kekaisarannya, bersama invasi komunis Soviet. 

Bagi Jepang ini berbahaya, dikarenakan apabila Jepang diduduki oleh negara komunis tersebut, system kekaisaran tradisional Jepang tidak akan bertahan. Sehingga ketetapan Jepang selanjutnya, berdasarkan pertimbangan bahwa lebih baik menyerah kepada Washington daripada makin runtuhnya kekaisaran Jepang jika menyerah di tangan komunis Moskow, hasilnya pada 15 Agustus Jepang menyerah tidak dengan syarat terhadap Sekutu. 

Dalam memoarnya pasca perang, mantan presiden Harry Truman ingat bagaimana para pemimpin militer mengemukakan kepadanya bahwa setengah juta orang Amerika tewas dalam invasi Jepang. Angka ini dimunculkan utk membenarkan pengeboman. Biarpun jumlah itu disanggah oleh sejarawan Stanford Barton Bernstein yg mencatat, U.S. Joint War Plans Committee memperkirakan pada pertengahan Juni 1945 bahwa invasi Jepang yg dimulai 1 Nopember mengakibatkan 193.000 korban di pihak AS, termasuk juga 40.000 kematian. 

Truman sadar seandainya dirinya tak memakai bom atom, dirinya dapat menghadapi murka besar dari penduduk negaranya sendiri. Memanfaatkan bom serta dapat jadi unjuk kapabilitas Amerika pada saat itu. Amerika percaya, dgn menggunakan bom atom maka akan mendapat dampak ganda, adalah menciptakan negara lain serta akan ketakutan kepada Amerika. Truman pun menyadari bila pertalian Amerika dgn Soviet telah menunjukkan gejala menuju arah perang dingin. 

Itulah rekonstruksi peristiwa yg sudah dilakukan oleh Hasegawa. Rekonstruksi tersebut memberikan kita pelajaran, bahwa nyatanya penghancuran pusat penduduk tak menciptakan sebuah negara cepat menyerah. Pada Pebruari 1945, Sekutu mengebom Dresden. Korban jiwa berjatuhan, namun Jerman tak menyerah. Demikian juga, diwaktu Hitler mengebom London, Winston Churchill menolak mengibarkan bendera putih. 


Deterensi nuklir juga terbukti tak sanggup mendamaikan dunia, justru malah sebaliknya. Amat Sangat berbahaya, terlebih apabila ke-2 negara sama-sama mempunyai senjata nuklir. Seandainya tak berhati-hati, skenario "musim dingin nuklir" dapat terjadi, & korban jiwa bakal berjatuhan akibat kekurangan pangan, kedinginan, & radiasi. Satu-satunya alasan pemakaian senjata nuklir yaitu utk menghancurkan asteroid yg mengintimidasi Bumi. Pemakaian selain itu telah sepatutnya dilarang, nonproliferasi mesti ditegakkan. 

Sisi pandang lain yg dihasilkan dari rekonstruksi Hasegawa ini merupakan : Amerika Serikat sudah lakukan kriminil perang. Pengeboman yg membabi buta sudah memunculkan korban jiwa manusia yg banyak. Pengaruh sesudah ledakan bom atom juga tetap menghantui Hiroshima & Nagasaki sampai kini. Kriminal perang itu sampai kini dibenarkan akibat perspektif peristiwa yg dipalsukan, yaitu bahwa serangan nuklir ke Hiroshima & Nagasaki sudah menghentikan perang. 

Rekonstruksi kemungkinan sudah mengubah perspektif kita, akan tetapi ada satu faktor yg tak beralih : kriminil tersebut akan tetap dibenarkan. Kecuali kalau di musim itu, akibat keajaiban Jepang sukses memenangkan perang, selanjutnya mengadakan pengadilan ala Nuremberg terhadap dalang pengeboman itu, dari Harry Truman hingga beberapa orang yg terlibat dalam Proyek Manhattan. 


Sumber : TEMPO.CO, Ahmad Yusdi


Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "HEBOH !!! BUKAN BOM ATOM YANG MEMAKSA JEPANG MENYERAH AKAN TETAPI....ULASAN AKEDEMISI KAMPUS CALIFORNIA."